Korea

Selain Burning Sun, Ini 5 Kasus yang Bikin Gempar Korea Selatan

×

Selain Burning Sun, Ini 5 Kasus yang Bikin Gempar Korea Selatan

Sebarkan artikel ini



Jakarta, Fireflycinema

Kasus Burning Sun yang menghebohkan Korea Selatan pada 28 Januari 2019 kembali viral.

Kasus tersebut adalah kasus hiburan dan seks terbesar di Korea Selatan, yang melibatkan bintang-bintang K-Pop ternama, seperti dikutip pada Kamis (30/5).

Dilansir pada Kamis (30/5), Burning Sun kembali mencuat setelah film dokumenter berjudul “Burning Sun: Exposing the secret K-pop chat groups – BBC World Service Documentaries” dirilis oleh BBC pada Minggu (19/5).


Kejahatan-kejahatan yang belum terungkap sebelumnya ditampilkan dalam film dokumenter tersebut serta peran penting Goo Hara yang membantu para korban untuk mendapatkan keadilan.

Burning Sun bermula dari sebuah rekaman video yang tersebar di dunia maya, di mana seorang pria bernama Mr. Kim mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari seorang penjaga kelab malam.

Kelab tersebut dipimpin oleh Seungri eks BIGBANG.

Selain Burning Sun, ada 5 kasus lain di Korea Selatan yang pernah menggemparkan Negeri Ginseng tersebut. Kasus apa saja? Simak yang berikut ini.

1. Nth Room (2020)

Nth Room merupakan kasus pelecehan seksual terhadap puluhan perempuan yang sempat menggegerkan masyarakat Korea Selatan pada 2020.

Setidaknya, ada 74 korban yang mencakup 16 gadis di bawah umur, seperti dilansir dari Korea Herald pada Kamis (30/5).

Pelaku bernama Cho Ju-Bin, pria berusia 24 tahun yang menjalankan aksi bejatnya bersama beberapa pelaku lainnya.

Ju-Bin menjanjikan pekerjaan paruh waktu dengan upah berjumlah fantastis kepada para korbannya.

Ju-Bin lalu memaksa setiap korbannya untuk melakukan pertunjukan porno di hadapan kamera setelah terbujuk dengan rayuannya.

Jika para korban menolak, Ju-Bin mengancam akan menyebar identitas mereka.

Video-video porno yang telah dibuat oleh korban dijual melalui apliksai Telegram dengan room bernama Nth Room, dikutip dari detiknews pada Kamis (30/5).

Dari hasil penjualan konten-konten porno tersebut, Ju-Bin meraup ratusan juta won, yang jumlahnya mencapai miliaran dalam mata uang rupiah.

2. Tenggelamnya Keluarga Cho Yoo Na (2022)

Kasus berikutnya adalah kasus tenggelamnya keluarga Cho Yoo-Na pada Juni 2022.

Saat itu, polisi Korea Selatan menemukan sebuah mobil sedan di laut kedalaman 10 meter, berjarak 100 meter dari Pelabuhan Songgok di Wando, Provinsi Jeolla Selatan. Di dalam mobil, ditemukan jasad satu keluarga yang telah membusuk dalam posisi terduduk di kursinya masing-masing.

Anggota keluarga tersebut adalah seorang pria berusia 36 tahun, Mr. Cho, istri dari Mr. Cho yang berusia 35 tahun, Mrs. Lee, dan seorang anak perempuan berusia 10 tahun, Cho Yoo Na.

Mrs. Lee diketahui meminta izin ke sekolah anaknya, Cho Yoo Na, pada 17 Mei 2022 dengan alasan akan berlibur ke Pulau Jeju dari tanggal 19 Mei hingga 15 Juni 2022.

Istri dari Mr. Cho tersebut juga berdalih bahwa Yoo Na akan belajar lewat experiental learning programme di Pulau Jeju.

Namun, Yoo-Na masih belum hadir di sekolahnya pada 16 Juni 2022. Oleh sebab itu, pihak sekolah pun menghubungi orang tua gadis kecil tersebut, tetapi tak bisa dihubungi.

Tak kehabisan akal, pihak sekolah mencoba mendatangi rumah keluarga Cho di Gwangju, tetapi tidak menemukan seorangpun di rumah tersebut.

Dikarenakan situasi yang tidak biasa, pihak sekolah segera menghubungi pihak kepolisian dan membuat laporan orang hilang.

Setelah diselidiki oleh polisi, keluarga Cho rupanya tidak pernah pergi ke Pulau Jeju atau mengikuti program apapun di sana.

Melalui CCTV jalanan, keluarga Cho terlihat melakukan perjalanan ke daerah Wando dan memesan kamar di sebuah guest house.

Pada 30 Mei 2022, CCTV guest house tersebut memperlihatkan keluarga Cho yang meninggalkan guest house pada pukul 11 malam.

Rekaman CCTV tersebut adalah rekaman terakhir saat keluarga Cho masih hidup.

3. Insiden Halloween Itaewon (2022)

Insiden Halloween Itaewon merupakan peristiwa menggemparkan yang terjadi usai perayaan Halloween di Itaewon, Korea Selatan pada 29 Oktober 2022.

Ratusan orang memadati jalan sempit di distrik Itaewon untuk merayakan pesta Halloween.

Namun, pesta tersebut malah menjadi malapetaka lantaran situasi yang terlampau padat.

Saat itu, orang-orang yang berkerumun di Itaewon semakin sulit diatur dan saling berdesakan di gang sempit hingga tak bisa bergerak.

Petugas darurat dan polisi akhirnya turun tangan untuk mengatasi hal tersebut. Namun, polisi rupanya mengalami kesulitan mengantisipasi kerumunan dalam pesta Halloween Itaewon, dikutip dari detiknews pada Kamis (30/5).

Ada ratusan orang yang terkena cardiac arrest atau henti jantung setelah ribuan orang memadati jalan sempit di Kota Itaewon dalam perayaan Halloween.

4. Kasus Odaeyang (1987)

Kasus Odaeyang pernah menggegerkan masyarakat Korea Selatan pada 29 Agustus 1987.

Pada tanggal tersebut, ditemukan 32 orang meninggal di pabrik Odaeyang Yongin, dalam posisi berada di atas plafon pabrik.

Kondisi jenazah yang tak wajar lalu memunculkan dugaan bahwa kasus ini adalah kasus bunuh diri massal dikarenakan fanatisme agama, seperti dilansir pada Kamis (30/5).

Odaeyang merupakan perusahaan penghasil barang-barang tradisional buatan tangan (handmade) yang didirikan pada tahun 1984 oleh seorang wanita bernama Park Sunja.

Park Sunja terbukti melakukan penipuan peminjaman uang. Ia juga diduga memiliki hubungan dengan Gereja Baptis Evangelis Korea, dikenal sebagai Sekte Keselamatan, yang didirikan oleh Yoo Byung Eun.

5. Pembunuh Berantai Kim Dae Du (1975)

Kim Dae Du merupakan pembunuh berantai pertama di Korea Selatan, yang telah menghabisi 17 warga Korea, di antaranya anak-anak dan lansia.

Dae Du membunuh para korbannya dalam 55 hari, mulai dari bulan Agustus hingga Oktober 1975, seperti dilansir pada Kamis (30/3).

Menurut pengakuannya, Dae Du tega menghabisi nyawa para lansia lantaran akan diingat wajahnya oleh para lansia tersebut. Sedangkan, ia beralasan membunuh anak-anak karena tidak tahan dengan tangisan mereka.

Pada Desember 1975, Dae Du dijatuhi hukuman mati atas tindakan kriminal yang telah diperbuatnya.

(Nastiti Swasiwi Nurfiranti/arm)




Tonton juga video berikut:




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *